Backpacker Kere
  • Home
  • About Me
  • Contact Me
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
Home Archive for January 2020
Home Archive for January 2020
Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2




Summit Puncak Ogal-Agil Gunung Arjuno

Melanjutkan dari cerita sebelumnya "Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta", Jumat, 22 November 2019 pukul 03.30 WIB, dering alarm handphone memberhentikan tidur pulas gue pada pagi hari itu. Rupanya, dering alarm handphone tersebut hanya sekadar sebagai pengingat sementara saja, tidur pun tetap dilanjutkan lagi, wkwkwk. Dan kenyataannya, gue baru benar-benar terbangun dari tidur pada pukul 04.15 WIB. Tidak lama dari itu, kemudian disusul juga oleh Pak Mano dan Mas Harwis. Padahal, sebelumnya, dering alarm dari masing-masing handphone kami sudah saling bersahutan, hahaha 😂. Dari bau-baunya, rencana summit kami akan ngaret. Sudah biasa, hehe. Mari buat sarapan dulu, sambil prepare perlengkapan apa saja yang akan dibawa. Kurang lebih sekitar pukul 05.30 WIB, kami mengawali summit menuju puncak Ogal-Agil gunung Arjuno. Semoga dipermudah, aamiin.

SABANA 2 - Melihat dari peta jalur pendakian gunung Arjuno via jalur Tretes, kurang lebih sekitar 15 menit setelah melewati Lembah Kijang, tidak jauh dari itu, selanjutnya akan ditemui pada sebuah area lapang luas, yang disebut dengan Sabana 2. Jalur dari Lembah Kijang hingga Sabana 2, masih berupa trek landai yang didominasi oleh rerumputan luas dan barisan pohon-pohon cemara, pinus, dan beberapa jenis lainnya. Sepanjang jalur ini, masih terbilang ringan dan masih terdapat banyak bonusnya juga. Selama di perjalanan, kami pun begitu menikmatinya. Tidak jarang juga kami sesekali berhenti untuk sekadar mengambil gambar dan menikmati dalam-dalam keindahan alam yang disuguhkan oleh gunung Arjuno ini. Sepi, bersih, dan indah banget.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

WATU GEDHE - Setelah melewati Sabana 2 selama 40 menit, titik berikutnya adalah Watu Gedhe. Menurut informasinya, Watu Gedhe merupakan titik persimpangan untuk menuju puncak Arjuno dan puncak Welirang via puncak gunung Kembar 1 dan gunung Kembar 2. Berikutnya, jalur berubah menjadi lebih menanjak. Kontur jalur pendakian yang tadinya hanya berupa tanah dan rerumputan saja, kini mulai disertai dengan beberapa batuan kecil. Walau di sepanjang jalur masih dipadati oleh banyak pepohonan, nampaknya sinar matahari tetap saja terasa hingga ke permukaan kulit. Sejenak, kami meluangkan waktu untuk beristirahat disertai dengan beberapa tegukkan air sebagai pelepas dahaga pada pagi hari itu.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Seusai beristirahat, pendakian dilanjutkan kembali. Jalur masih terus melipir menanjak naik dan juga sesekali turun melewati beberapa bukit. Dari sini, penampakan gunung Kembar dan puncak gunung Welirang dikit demi sedikit mulai begitu jelas terlihat. Jalur masih menanjak dan berlika-liku ke kiri dan ke kanan. Sekilas, jalur ini mengingatkan gue pada jalur pendakian gunung Rinjani via Plawangan Senaru. Kurang lebih sekitar 50 menit lama perjalanan dari Watu Gedhe, jalur pendakian mulai terbuka. Jika dilihat, jalur pendakian sudah memasuki kawasan batas vegetasi. Sepertinya, tidak lama lagi akan tiba di Pasar Dieng.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

PASAR DIENG - Kurang lebih lama perjalanan sekitar 2 jam 30 menit dari Watu Gedhe, jalur mulai terbuka dan diisi oleh banyak bebatuan kecil hingga sedang yang tertanam di sepanjang jalur pendakian. Di area ini, juga banyak terdapat tumbuhan khas puncak pegunungan, seperti halnya pohon cantigi dan bunga edelweiss. Nampaknya, kami sudah tiba di Pasar Dieng. Di lokasi ini, terdapat beberapa tumpukan bebatuan kecil yang tertata rapih. Menurut ceritanya, itu adalah sebuah penanda/simbolis dari beberapa pendaki yang telah wafat di gunung Arjuno pada masa silam. Ternyata, titik ketinggian di Pasar Dieng sudah setara dengan puncak Ogal-Agil gunung Arjuno. Tidak sabar ingin segera tiba di puncak Ogal-Agil, pergerakan mulai kami percepat.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

PUNCAK OGAL-AGIL GUNUNG ARJUNO - Dari Pasar Dieng, hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk tiba di Puncak Ogal-Agil. Walau puncak sudah terlihat dekat, namun rasanya masih saja jauh. Kita harus menuruni trek bebatuan yang curam, kemudian melewati tanjakan terakhir yang tidak begitu panjang. Terik matahari dan birunya langit, menemani pemandangan gunung Semeru yang mengintip dari seberang kejauhan. Tidak hanya ingin menikmati melalui mata saja, kamera pun mulai bekerja. Pada pukul 09.18 WIB, kami bertiga tiba di Puncak Ogal-Agil gunung Arjuno. Alhamdulillah, bisa mengistirahatkan kaki sambil diselingi juga dengan  menghabiskan beberapa bekal camilan yang dibawa. Uniknya di puncak ini, sinyal handphone masih bisa terjangkau, walau terkadang putus-putus. Lumayan, bisa untuk update status, wkwk.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2





Puncak Ogal-Agil - Lembah Kijang (Camp Area)

Setelah puas berlama-lama berada di puncak, sekitar pukul 10.20 WIB, kami mulai beranjak dari  puncak dan kembali turun ke Lembah Kijang. Rasanya, ingin langsung segera tiba saja di sana. Mengingat masih menyisahkan perjalanan turun, kami harus pintar-pintar me-manage persediaan air minum, karena di sepanjang jalur menuju Lembah Kijang tidak terdapat sumber air. Yang tadinya kami kira akan cepat sampai di Lembah Kijang, rupanya tetap saja memakan waktu yang cukup lama. Kami baru tiba di Lembah Kijang tepat pada pukul 12.29 WIB. Segera, kami langsung membuat makanan untuk makan siang, kemudian packing barang-barang, dan dilanjutkan kembali turun menuju Pos 2 Kokopan pada sore harinya.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2





Lembah Kijang (Camp Area) - Pos 3 Pondokan - Pos 2 Kokopan

LEMBAH KIJANG (CAMP AREA) - Rencana awal kami yang tadinya akan menghabiskan waktu 1 malam lagi di Lembah Kijang, nampaknya berubah. Setelah berdiskusi, kami memutuskan bermalam di Pos 2 Kokopan saja. Dengan tujuan untuk memanfaatkan waktu yang masih tersisa. Setelah barang-barang sudah ter-packing rapih, perjalanan turun pun kami awali sekitar pada pukul 16.30 WIB. Semoga fisik dan cuaca tetap terjaga hingga kami tiba. Aamiin.

POS 3 PONDOKAN - Selang 10 menit meninggalkan Lembah Kijang, kami sudah tiba di Pos 3 Pondokan. Suasana sangat sepi. Kemudian perjalanan pun kami lanjutkan kembali menuju Pos 2 Kokopan. Selama perjalanan turun, pundak pun terasa sangat berat sekali, hal ini disebabkan dari tas keril yang masih saja menyisahkan beban, ditambah trek yang penuh dengan bebatuan. Seketika teringat, bagaimana jika pendakian naik kemarin tidak dilakukan dengan menumpang mobil hardtop, pastinya hal ini akan terasa jauh lebih menyiksa, wkwkwk.

POS 2 KOKOPAN - Dikit demi sedikit, langkah kami terus bergerak menyusuri trek perjalanan turun. Tidak terasa juga, matahari mulai meninggalkan pancarannya, hari pun secara perlahan mulai terbungkus oleh gelap. Dari kejauhan, terpantul beberapa kilauan sinar headlamp pendaki yang menyorot ke sana ke mari. Semakin mendekatinya, rupanya kami sudah tiba di Pos 2 Kokopan. Waktu pada saat itu sudah menunjukkan pukul 18.40 WIB. Tenda dan perintilan lainnya mulai kami siapkan, begitu juga dengan bahan-bahan makanan untuk makan malam hari ini.  Terima kasih untuk hari yang luar biasa ini, mari kita tutup dengan tidur yang pulas, Zzzzz...





Pos 2 Kokopan - Pos 1 Pet Bocor - Pos Registrasi Tretes

POS 2 KOKOPAN - Sabtu, 23 November 2019. Suara bising pendaki yang berasal dari luar tenda membangunkan tidur pulas gue di pagi hari itu. Sepertinya sejak tadi malam sudah banyak pendaki yang bermalam di sini juga. Pos 2 Kokopan memang yang direkomendasikan untuk melakukan camping, hal itu tidak lain karena luasnya area ini untuk menampung beberapa tenda, juga terdapat sumber air yang bisa didapat dengan mudah. Setelah menyelesaikan sarapan dan repacking barang-barang, tidak lama dari itu kami langsung bergegas turun menuju Pos 1 Pet Bocor, kemudian dilanjutkan hingga ke Pos Registrasi Tretes. Waktu yang masih terbilang pagi untuk mengawali perjalanan turun, pagi hari itu menunjukkan pukul 07.10 WIB.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

POS 1 PET BOCOR - Kurang lebih lama perjalanan sekitar 2 jam, akhirnya kami tiba di Pos 1 Pet Bocor pada pukul 08.45 WIB. Saat perjalanan turun, kami tidak melewati jalur bebatuan yang biasa dilalui oleh para pendaki pada umumnya. Kami mengambil jalur sisi sebelah kiri. Nampaknya, ini adalah jalur khusus evakuasi yang biasa digunakan oleh para ranger, di mana jalur ini masih sangat rapat dan terlihat jarang dilalui oleh para pendaki lain. Meskipun begitu, tetap harus berhati-hati dan perhatikan langkah dengan baik-baik. Setibanya kami di Pos 1 Pet Bocor, kemudian segera melaporkan diri ke petugas setempat, bahwa pendakian sudah selesai dilakukan.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2

POS REGISTRASI TRETES - Setelah selesai melaporkan diri ke petugas, perjalanan turun pun dilanjutkan kembali. Rasanya, ingin cepat-cepat tiba. Hanya selang beberapa belas menit saja, gue sudah tiba di Pos Registrasi Tretes. Ternyata sudah banyak pendaki yang sedang bersiap-siap ingin melakukan pendakian. Rupanya, pagi itu tidak seperti pagi pada waktu hari kemarin gue tiba, mungkin karena hari ini bertepatan dengan hari weekend. Di sini, kami bertiga berpisah sekaligus berpamitan. Mas Harwis mengantarkan Pak Mano kembali ke hotel tempat dia menginap. Tidak lupa juga kami bertukar contact Whatsapp. Tidak ingin berlama-lama, gue langsung segera bersih-bersih, karena sore nanti gue akan kembali ke Jakarta.




Pos Registrasi Tretes - Terminal Purabaya

Siang itu sudah menunjukkan pukul 12.55 WIB. Setelah bersih-bersih dan barang-barang sudah tertata rapih, gue langsung bergegas menuju terminal Pandaan dengan menggunakan angkot. Berhubung hari sudah siang, angkot pun mudah didapat. cukup dengan menunggu di depan Hotel Tanjung Plaza saja. Setibanya di terminal Pandaan, kemudian dilanjutkan menuju terminal Purabaya dengan menggunakan bus. Untuk hal ini, nampaknya tidak begitu sulit, karena akan terdapat banyak bus-bus yang bertujuan ke terminal Purabaya. Bus mulai bertolak menuju terminal Purabaya pada pukul 13.33 WIB. Karena ditemuinya beberapa titik kemacetan, bus baru tiba di terminal Purabaya pada pukul 14.30 WIB. Tidak ingin terburu-buru, gue menyempatkan makan soto di salah satu warung yang berada di dalam terminal sambil bersantai.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2






Surabaya - Jakarta

Setelah perut terisi dan kenyang, gue langsung melanjutkan perjalanan menuju bandara Internasional Juanda dengan menggunakan bus Damri. Sempat menunggu lumayan lama, akhirnya bus Damri mulai meninggalkan terminal Purabaya sore hari itu. Dan tidak sampai 1 jam perjalanan, gue sudah tiba di bandara Internasional Juanda. Segera, langsung check-in. Catatan perjalanan ini gue akhiri tepat pada pukul 18.20 WIB, saat pesawat take-off meninggalkan daratan Surabaya petang itu. Terima kasih Surabaya sudah mempermudah segalanya. Sampai bertemu di lain kesempatan, sampai bertemu di petualangan berikutnya.





Catatan yang disimpulkan

Dari seluruh pendakian solo yang pernah gue lakukan, selalu saja tersaji hal-hal yang luar biasa. Mulai dari selalu diberi kemudahan dan kelancaran selama perjalanan berangkat ataupun pulang, selalu bertemu dengan orang-orang baru yang kerap saling membantu satu sama lain, selalu mencatatkan cerita yang berkesan dan bernilai, selalu menginspirasi dengan ilmu-ilmu pembelajaran yang baru dan berbeda-beda, dan selalu menghasilkan pertemanan baru dengan orang-orang yang baru dikenal.

Seperti halnya pada pendakian kali ini, dengan sangat kebetulan gue dapat bertemu dengan Pak Mano dan Mas Harwis di waktu yang tepat, waktu yang memang sedang dibutuhkan pada saat itu. Tidak sampai di situ, mereka juga secara tidak langsung sangat menginspirasi dan memberikan beberapa ilmu pembelajaran baru terkait knowledge dan experience tentang pendakian ataupun di luar hal itu. Setidaknya, dalam tiap-tiap perjalanan yang pernah gue lakukan dapat membuahkan ilmu dan pengalaman baru yang bermanfaat, yang selanjutnya dapat dimaksimalkan pada kesempatan berikutnya.





Rundown :

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2





Budget :

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2



Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta





Menua bersama secarik cerita

AKAN DATANG satu waktu, tubuh rentan yang sudah tidak kuat melakukan apa-apa dan helaian rambut yang sudah berubah warna. Di depan teras rumah, duduk bersandar nyaman pada sebuah kursi sederhana, senyum merekah saat membongkar arsip cerita lama tentang masa-masa muda yang kaya akan kisah-kisah.

Menua bersama secarik cerita. Potongan kalimat itulah yang sampai saat ini masih menjadi trigger gue dalam mengarungi masa-masa muda. Akan ada banyak hal yang dapat diwariskan pada masa tua nanti, salah satunya yaitu mengulas kembali kumpulan cerita-cerita yang pernah terjadi di waktu lampau. Dan hari ini adalah giliran waktunya untuk menuliskan ulang cerita yang telah terjadi kemarin. Menulis kembali perjalanan waktu lalu, pendakian gunung Arjuno & Welirang.





Waktunya Jawa Timur (lagi) 

Dengan label orang yang suka naik gunung yang tinggal dan hidup di pulau Jawa, ego yang ada di dalam diri bertanya seperti menantang, "Tujuh gunung di Jawa Barat?". "Sudah", jawab gue. "Tujuh gunung di Jawa Tengah?". "Sudah juga", jawab gue lagi. "Tujuh gunung di Jawa Timur?". "Beluuum, wkwkwk", jawab gue. Merasa gunung-gunung di Jawa Timur terbilang yang paling berat di antara gunung-gunung di provinsi Jawa yang lainnya, sebab itulah gue sengaja mengesampingkannya dulu. Ucap gue, "Gampang, bisa nanti-nanti. Yang dekat-dekat aja dulu". Dan sekarang, diri gue pun mulai terpanggil oleh mereka. Tapi, tunggu, setidaknya gue harus menentukan dan memilih salah satu dari mereka terlebih dahulu. Dari beberapa banyak pilihan, Arjuno & Welirang-lah yang akhirnya gue pilih. Tentu dengan mempertimbangkan segala aspek.

ARJUNO & WELIRANG - Di kalangan pendaki, khususnya pendaki akut, gunung Arjuno & Welirang sudah sangat familier. Jika kalian pernah berada di puncak Mahameru gunung Semeru, gunung ini sangat terpampang gagah di seberang kejauhan. Begitu juga sebaliknya, jika kalian sedang berada di puncak gunung Arjuno, puncak Mahameru gunung Semeru sangat begitu jelas terlihat tegap.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta
(Sumber: Google Earth)

Gunung ini terletak di provinsi Jawa Timur, tepatnya di Malang dan Kabupaten Pasuruan. Ada banyak pilihan jalur pendakian gunung Arjuno & Welirang ini, mulai dari jalur yang paling berat, ataupun yang paling ringan sekalipun. Di antaranya adalah; Via Tretest, via Purwosari, via Kaliandra, via Cangar, via Lawang, dan beberapa lainnya lagi. Pada kesempatan kali ini, gue memilih jalur via Tretes (utara). Jalur yang memang sudah sengaja disediakan khusus untuk melakukan pendakian ke dua gunung ini sekaligus (Arjuno & Welirang). Jalur via Tretes bisa diibaratkan seperti jalur via Cibodas di gunug Gede - Pangrango. Jalur via Tretes termasuk jalur yang paling berat di antara jalur-jalur yang lainnya, karena jalur ini hampir full didominasi oleh trek bebatuan dan menanjak. Maklum, jalur ini biasa digunakan oleh mobil-mobil hardtop untuk membawa belerang-belerang hasil dari pertambangan.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Pada pendakian kali ini, gue berharap  sebisa mungkin tidak dilakukan seorang diri/solo, karena mengingat ini adalah gunung yang berat, juga ditambah lama pendakiannya bisa memakan waktu sampai 3 hari 2 malam, bahkan bisa lebih. Sangat kebayang kalo dilakukan solo, yang harus memanggul seluruh beban logistik sendirian. Ga ada teman ngobrol juga. Nyiksa! Pasti garing. Sebagai bagian dari rangkaian persiapan, rundown dan perencanaan lainnya mulai gue susun dan siapkan, begitu juga dengan perlengkapan-perlengkapannya. Yang menjadi prioritas, tentunya jangan lupa ajak teman buat join juga, wkwkwk.

TIGA MINGGU SEBELUM HARI H - Salah satu contoh kronis yang dimiliki oleh orang Indonesia; Tiga minggu sebelum keberangkatan sudah fix menentukan jumlah personel yang akan berangkat, yakni 3 orang (Gue, Si A, dan Si B). Namun, pada saat mendekati hari H, tiba-tiba berubah dan ga seperti yang sudah direncanakan. Nyatanya, realita masih jauh dari ekspektasi. Dua orang teman gue, memutuskan cancel karena satu dan lain hal. Lagi-lagi gue melakukan pendakian sendirian alias solo hiking! Bingung harus menyusun strategi seperti apa. Sempat ga yakin juga apakah bakal sanggup. Tapi, jika ditanya apakah siap, tentunya sangat siap. Sepertinya ini tetap akan berjalan dengan baik dan akan menjadi cerita yang luar biasa. Bismillahirrahmanirrahim.





Jakarta - Surabaya

Sore itu, sepulang kerja, gue langsung bertolak menuju Bandara Halim Perdana Kusuma. Gue memilih menggunakan transportasi udara, dengan tujuan agar bisa memangkas waktu perjalanan yang lebih singkat ketimbang menggunakan transportasi darat. Berhubung jalur yang gue pilih adalah via Tretes dan dengan mempertimbangkan jadwal penerbangan juga, gue memilih Surabaya sebagai titik pijakkan pertama gue. Sesampainya di Bandara Juanda Surabaya, kemudian dilanjutkan menuju terminal Purabaya dengan menggunakan bus Damri, lalu dilanjutkan kembali menuju terminal Pasar Buah Pandaan dengan menggunakan bus jurusan Arjosari Malang. Setibanya di terminal Pasar Buah Pandaan, lalu menuju basecamp/pos daftar Tretes dengan menggunakan angkot atau ojek motor. Sebagai patokannya, turunlah di seberang Hotel Tanjung. Berikutnya, akan gue detailkan satu per satu.

BANDARA HALIM PERDANA KUSUMA - Rabu, 20 November 2019 pada pukul 19.00 WIB, tepatnya sekitar 1 jam sebelum take-off, gue sudah berada di Bandara Halim Perdana Kusuma. Setelah sebelumnya menggunakan ojek online dari tempat kerja gue yang berada di daerah Jakarta Pusat. Mudahnya untuk menuju Bandara Halim Perdana Kusuma, sudah terdapat banyak pilihan transportasi, mulai dari Busway, kereta Commuter Line (turun di stasiun Cawang), hingga ojek online. Seusai menunggu di bandara 1 jam lamanya, pesawat pun mulai lepas landas meninggalkan Jakarta. Waktunya istirahatin mata sebentar, hehe.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta


BANDARA INTERNASIONAL JUANDA - Kurang lebih lama penerbangan sekitar 1 jam 30 menit, pada pukul 21.40 WIB, pesawat sudah landing di Bandara Juanda Internasional Surabaya. Sesuai dengan plan yang gue buat, setelah tiba di bandara Juanda, kemudian dilanjutkan menuju terminal Purabaya dengan menggunakan bus Damri. Ada beberapa pilihan transportasi untuk menuju terminal Purabaya. Namun, bus Damri-lah yang paling murah. Menurut informasi yang gue dapat, jadwal keberangkatan terakhir bus Damri dari bandara Juanda ke terminal Purabaya pada pukul 22.00 WIB. Oleh karena itu gue langsung bergegas menuju loket sebelum ketinggalan bus, wkwk. Dan, alhamdulillah, masih kedapatan bus yang ke terminal Purabaya. Bus mulai berangkat pada pukul 21.50 WIB.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

TERMINAL PURABAYA - Tidak sampai 30 menit perjalanan, bus Damri sudah tiba di terminal Purabaya, tepatnya pada pukul 22.20 WIB. Walau sudah terbilang malam, tapi masih banyak saja orang-orang yang tengah berlalu-lalang. Wajar, terminal ini termasuk salah satu terminal bus yang paling besar dan sibuk di pulau Jawa. Jika ditanya soal keamanan dan kenyamanannya, ga usah diragukan lagi. Kalo boleh curhat, terminal ini tidak lagi seperti pada waktu gue berkunjung dulu. Di mana waktu dulu masih maraknya calo-calo yang berkeliaran dan tingginya tingkat pelaku tindak kriminal. Namun, tetap jaga diri dan jangan lengah, terutama terhadap barang-barang bawaan. Malam itu, gue sempatkan makan malam di salah satu warung makan yang berada di dalam terminal, sembari ngobrol-ngobrol dengan si Ibu pemilik warungnya, hehe.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Setelah ini, gue harus melanjutkan ke terminal Pasar Buah Pandaan dengan menggunakan bus jurusan Arjosari Malang. Mengingat waktu sekarang sudah terlalu malam, salah seorang Ibu pemilik warung makan menyarankan gue untuk bermalam di sini dulu saja, lalu dilanjutkan pada subuh nanti. Hal itu tidak lain karena mempertimbangkan keamanan jika bermalam di terminal Pandaan. Katanya, di sana sih sepi kalau tengah malam. Bagi yang ingin bermalam di terminal Purabaya, ternyata memang sudah banyak disediakan tempat-tempat khusus untuk bermalam. Tempat ini juga dijaga 24 jam oleh petugas keamanan setempat. Sambil menunggu, lumayan, masih bisa mengistirahatkan badan sebelum melanjutkan perjalanan.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta





Terminal Purabaya - Pos Registrasi Tretes

Kamis, 21 November 2019 pukul 03.50 WIB, perjalanan dilanjutkan kembali menuju terminal Pandaan dengan menggunakan bus Restu Panda. Dari informasi yang sudah gue dapat sebelumnya, bus Restu Panda salah satu bus yang beroperasi hampir 24 jam. Bus ini berada di jalur/platform patas nomor 8 atau 9. Subuh itu, bus sudah mulai bertolak dari terminal Purabaya. Sebelum melanjutkan tidur, gue sudah menitipkan pesan ke petugas kernet bus bahwa gue akan turun di terminal Pandaan. Supaya ga terlewat, hehe.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Pukul 05.30 WIB, bus sudah menepi di terminal Pandaan. Rupanya, terminal ini ga seperti terminal-terminal bus pada umumnya, yang notabene-nya besar dan ramai. Terminal ini sepintas seperti sebuah shelter/tempat pemberhentian bus sementara, yang tidak terlalu besar dan terbilang sepi juga. Atau mungkin karena masih pagi, hehe. Setelah ini, dilanjutkan menuju pos perizinan Tretes menggunakan angkot atau ojek motor. Karena masih terbilang pagi, nampaknya belum ada tanda-tanda angkot yang sedang berlalu-lalang. Dan kebetulan juga, di waktu yang sama dari seberang jalan ada salah seorang bapak-bapak yang menawarkan untuk mengantarkan ke pos perizinan Tretes. Sepertinya, bapak itu memang tukang ojek motor, hehe. Setelah deal bernegosiasi tarif antarnya, tidak lama dari itu, kami pun berangkat. Selama perjalanan, jalur terus menanjak seperti jalur puncak yang ada di Bogor, hehe.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Kurang lebih sekitar 30 menit lama perjalan menggunakan ojek motor, kami tiba di pos perizinan Tretes. Seperti yang sering diinfokan, pos perizinan Tretes ini berada di seberang hotel Tanjung Plaza. Pos ini masih sepi, bahkan belum ada satupun orang atau pendaki. Menurut keterangan dari Ibu penjaga warung yang berada di sekitar sana, pos pendakian mulai dibuka pada pukul 08.00 WIB. Sambil menunggu waktu buka, gue manfaatkan untuk memerikasa kembali kelengkapan-kelengkapan logistik pendakian, repacking, dan sarapan juga, hehe.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta





Pos Registrasi Tretes - Pos 1 Pet Bocor

Perlu diketahui, jika ingin mendaki gunung Arjuno & Welirang, khususnya jalur Tretes, bagi para calon pendaki diwajibkan mendaftar online di situs resminya, klik di sini. Sebaiknya, daftarlah maksimal 7 hari sebelum pendakian. Pada halaman registrasi pun, ada beberapa tata tertib dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pendaki, salah satunya yaitu wajib menyertakan surat keterangan sehat dari dokter. Menyikapi hal ini, gue sangat setuju, sehingga bagi para calon pendaki menjadi benar-benar lebih aware dan terkontrol mengenai apa-apa saja yang sepatutnya perlu diperhatikan dan dipatuhi perihal pendakian. Ini tidak lain karena bertujuan untuk meminimalisir risiko kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dalam pendakian.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Pada pukul 08.20 WIB, pendakian gue awali dari pos registrasi menuju Pos 1 Pet Bocor. Awal jalur pendakian, masih berupa paving block yang tertata rapih. Nampaknya, jalur ini masih terbilang jelas, cukup dengan mengikuti tatanannya saja. Jalur ini terus menanjak sedang, namun panjang. Dan pada pukul 08.55 WIB, gue sudah tiba di Pos 1 Pet Bocor. Hanya ada beberapa orang saja ketika gue tiba di sana. Ternyata, Pos 1 Pet Bocor ini merupakan pos registrasi yang sebenarnya. Pos ini dihuni oleh petugas Tahura Raden Soerjo, sekaligus juga yang mengurus segala bentuk perizinan pendakian. Di sini, kita wajib melapor terlebih dahulu dan menyerahkan bukti print-out yang didapat setelah melakukan registrasi online sebelumnya.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Pada saat registrasi ulang, sempat terjadi sedikit kendala. Menurut pernyataan petugas yang ada di sana, terdapat aturan bahwa tidak diperbolehkannya melakukan pendakian seorang diri atau tidak berkelompok. Setelah berdiskusi, disarankan agar menunggu rombongan pendaki yang lain saja, agar bisa join melakukan pendakian bersama-sama. Dan sekarang, mau tidak mau gue harus menunggu dulu sampai ada rombongan pendaki lain yang datang. Mudah-mudahan, ada.

Tidak lama dari itu, datanglah 2 orang pendaki, kemudian bertanya pada gue, "Sendirian aja mas? mau ikut bareng kita aja ga? Kebetulan, kita rencananya mau numpang pakai mobil hardtop sampai Pondokan. Paling nanti minta patungan uang rokok buat driver-nya, hehe". Dengan antusias, gue menerima ajakannya, "Oh, boleh mas, saya mau. Kebetulan banget nih, saya juga sendirian, hehe". Sebuah keberuntungan yang entah datang dari mana, yang pasti inilah yang disebut dengan "Di mana ada niat, di situ ada jalan", hehe. Dua orang pendaki tersebut bernama Mas Harwis dan Pak Mano. Mas Harwis merupakan penduduk asli Tretes, sedangkan Pak Mano berasal dari Jakarta. Bisa dibilang, Mas Harwis adalah seorang guide untuk menemani Pak Mano selama pendakian ini. Menariknya, Pak Mano adalah seorang alumni/lulusan dari Mapala Universitas Indonesia! Keren! Hal itu sudah terlihat dari perawakannya yang menunjukkan seorang pendaki kawakan. Percakapan perkenalan pun mulai berlanjut.





Pos 1 Pet Bocor - Pos 2 Kokopan - Pos 3 Pondokan

Sekitar pukul 09.15 WIB, setelah beberapa tas keril milik kami sudah selesai ditata, mobil hardtop yang kami tumpangi mulai berangkat meninggalkan Pos 1 Pet Bocor. Perlu diketahui, mobil hardtop yang kami tumpangi adalah mobil yang memang biasa digunakan oleh penambang setempat untuk mengangkut belerang-belerang hasil dari tambang di gunung Welirang. Jadi, hanya di waktu-waktu tertentu saja mobil ini tersedia dan kita bisa menumpanginya. Dan kebetulan, hari ini adalah hari keberuntungan untuk kami, hehe.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Selama di perjalanan menuju pos berikutnya, gue sangat menikmati trek demi treknya. Bahkan, kalo gue bisa bilang, gue seperti sedang menaiki wahana esktrim yang ada di Dufan, wkwkwk. Bisa dibayangkan, jalur pendakian yang didominasi oleh berbatuan kecil hingga besar dan disertai beberapa tanjakan yang curam, kemudian dipaksa dilalui oleh si hardtop ini! Sepanjang perjalanan pun, tubuh gue terombang-ambing ke sana ke mari, wkwk. Gokil!

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

POS 2 KOKOPAN - Sekitar pukul 09.55 WIB, akhirnya kami tiba di Pos 2 Kokopan. Wow! Waktu yang terbilang sangat singkat, karena jika pada pendakian normal saja bisa memakan waktu hingga 3-4 jam. Dan ini, hanya kurang dari 1 jam saja, wkwk. Sambil menunggu Si hardtop diistirahatkan, gue pun juga menyempatkan untuk mengistirahatkan kaki dan tangan yang pegal bergelantungan selama perjalanan, wkwk. Setelah 30 menit beristirahat, perjalanan kami lanjutkan kembali menuju pos berikutnya. Mesin mobil pun mulai dihidupkan.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

POS 3 PONDOKAN - Jalur menuju Pos 3 Pondokan, ternyata jauh lebih curam dibanding sebelum-sebelumnya. Namun, itu tidak masalah bagi si hardtop. Hardtop ini tetap bergerak tangguh melawan bongkahan-bongkahan batu besar yang terdapat di sepanjang jalur pendakian. Selama menyusuri jalur menuju Pos 3 Pondokan, kami pun hampir tidak menemui pendaki lain, sangat terbilang sepi. Di sepanjang jalur, kami disuguhkan penampakan beberapa gugusan pohon berwarna coklat kekuningan yang disebabkan dari sisa kebakaran waktu lalu. Pada sekitar pukul 11.05 WIB, akhirnya kami tiba di Pos 3 Pondokan. Waktu tempuh yang terbilang sangat singkat.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Seperti yang sering diceritakan oleh para pendaki, Pos 3 Pondokan adalah sebuah area camp site atau sebuah mini komplek yang dihuni oleh sekumpulan penambang-penambang belerang yang digunakan sebagai tempat menyimpan/mengumpulkan/menimbun sementara belerang-belerang hasil dari penambangannya. Jadi, tidak heran kalau di area ini banyak terdapat tempat semacam gubuk/rumah kecil yang dibangun oleh para penambang. Di Pos 3 Pondokan ini juga sebagai titik jalur persimpangan bagi para pendaki yang hendak melanjutkan pendakian ke puncak Welirang atau Arjuno. Jalur pemisahnya pun sudah cukup jelas. Di Pos 3 Pondokan ini, terdapat sumber mata airnya juga.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta






Pos 3 Pondokan - Lembah Kijang (Camp Area)

Mengacu dari perencanaan awal kami, setelah tiba di Pos 3 Pondokan, perjalanan kami lanjutkan menuju Lembah Kijang, yang nantinya sebagai tempat camp kami selama 2 malam. Nanti, sesampainya di sana, kami langsung segera membuka tenda dan merapihkan barang-barang sembari makan siang, kemudian langsung melakukan summit ke puncak Welirang dengan target sebelum waktu gelap sudah kembali ke tempat camp ini lagi. Dan melakukan summit ke puncak Arjuno keesokan harinya.

Pada pukul 11.25 WIB, kami sudah tiba di Lembah Kijang. Saat pertama kali kaki memijakkannya dan mata menatap lebar-lebar tempat ini, hanya perasaan kagum dan speechlesss yang tergambar. Tempat ini bak seperti sebuah taman surga kayangan yang sering diceritakan di dongeng-dongeng. Sebuah sabana luas yang dihuni oleh hijaunya reremputan asri yang sedang menari-nari tehempas angin dan menjulangnya para gugusan pepohonan, yang mengisyaratkan bahwa mereka adalah penjaga surga ini. Indah banget! Masya Allah. Yang menjadi nilai tambah dari tempat ini pada saat itu adalah tidak adanya pendaki lain selain kami. Hal ini seperti taman surga yang sengaja sudah kami pesan, wkwkwk. Mari kita bongkar tas keril!

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta





Lembah Kijang (Camp Area) - Puncak Welirang

Setelah tenda sudah didirikan, barang-barang lainnya sudah ditata rapih, dan perut sudah terisi, kemudian kami berencana akan melakukan summit ke puncak Welirang, karena mengingat kami masih memiliki banyak waktu. Pada sekitar pukul 13.10 WIB, kami mulai mengawali summit. Hanya sebuah tas daypack saja yang dibawa oleh masing-masing kami. Tidak lupa juga membawa headlamp dan mantel hujan. Bismillah.

Jalur menuju puncak Welirang, hampir tidak ditemui trek bonus. Sejak kami memulainya, hanya berupa trek tanjakan tanah dan berbatuan saja yang tersaji, dan dikelilingi pepohonan sisa dari kebakaran. Jalur ini pun cukup jelas. Saat di tengah perjalanan, hujan ringan mulai turun, mantel hujan pun mulai kami kenakan.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Sekitar 2 jam perjalanan, kami tiba pada sebuah area terbuka yang diisi oleh beberapa tanaman khas, seperti bunga edelweiss dan pohon cantigi. Para pendaki biasa menyebutnya dengan Pasar Bubrah atau lapangan. Sejenak, kami beristirahat di tempat ini.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Perjalanan kami lanjutkan kembali. Trek berikutnya yaitu sedikit turun dan naik meilipir melewati punggungan gunung. Dari tempat ini, penampakan gunung Kembar dan gunung Arjuno sudah terlihat, namun sayang, cuaca pada saat itu hujan ringan, sehingga tidak begitu jelas. Tidak lama dari itu, nanti akan ditemukan percabangan jalur. Jangan sampai salah memilih, ambillah sisi jalur sebelah kanan untuk menuju puncak Welirang, karena jalur sisi sebelah kiri digunakan khusus untuk para penambang belerang saja.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Setelah itu, jalur pendakian berubah menjadi seperti sebuah tanah lapang yang luas. Dari sini, puncak Welirang sudah terlihat. Dan di sepanjang jalur ini, akan dijumpai sebuah gua yang sering ditemui juga oleh para pendaki. Di sepanjang jalur ini, jalur masih menanjak, namun sudah tidak begitu berat dan terjal, hanya dari bau belerang saja yang kadang kala mengganggu pernapasan. Untungnya, pada saat itu masih hujan ringan, sehingga bau dari belerang tidak begitu menyengat penciuman. Dan alhamdulillah, kurang lebih  sekitar 4 jam lama perjalanan, tepatnya pada pukul 15.50 WIB, kami tiba di puncak Welirang!

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta
Di Puncak Welirang Bersama Pak Mano





Puncak Welirang - Lembah Kijang (Camp Area)

Tidak banyak yang kami lakukan di puncak Welirang, mengingat cuaca pada saat itu kurang bersahabat, sehingga di keliling pun hanya terdapat penampakan putih saja. Biasa para pendaki menyebutnya, "tembok", wkwkwk. Padahal, jika cuaca cerah, dari puncak ini dapat terlihat penampakan gunung Arjuno, gunung Semeru, ataupun gunung Kembar. Tidak lama dari itu, pada  pukul 16.15 WIB, kami mulai meninggalkan puncak dan turun kembali menuju Lembah Kijang. Sepertinya kami baru akan tiba malam hari. Dan pada saat di pertengahan perjalanan turun, cuaca tiba-tiba berubah menjadi cerah, pada saat itu juga kami sedikit menyempatkan untuk mengabadikan moment yang ada.

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta

Selama perjalanan turun, pergerakan kami tidak begitu cepat, kami bergerak santai, dan sesekali berhenti juga untuk sekadar beristirahat sambil minum membasahi tenggorokan. Khususnya, ketika pada waktu maghrib, kami sejenak berhenti dahulu sambil menunggu waktu maghrib berlalu. Dan sekitar pada pukul 19.00 WIB, kami sudah tiba di Lembah Kijang. Segera, kami menyiapkan beberapa makanan untuk makan malam, sambil diselingi ngobrol-ngobrol ringan di antara kami. Setelah itu, mengistirahatkan tubuh untuk melanjutkan summit ke puncak Arjuno di esok hari.

Cerita pun berlanjut dan dituangkan pada coretan berikutnya "Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta Bagian 2".





Rundown :


Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta






Subscribe to: Posts ( Atom )

Search

About me

About Me


Tulisan Cerita

Categories

  • Gunung (13)
  • Backpacker (12)
  • Tips & Info (6)

Popular Posts

  • Solo Trip : Catatan Pendakian Gunung Dempo dari Jakarta
    Akhirnya, pergi mendaki lagi... Assalamualaikum , apa kabar? apakah masih sehat-sehat saja? semoga tetap begitu, Aamiin . Seperti yang ki...
  • Solo Trip : Catatan Pendakian Gunung Raung dari Jakarta (Seven Summits of Java)
      Pendakian terakhir 7 gunung tertinggi di pulau Jawa Halo, Assalamualaikum!  Rasanya, baru lagi nih ngetak-ngetik setelah beberapa bulan di...
  • Pulau Kenawa Si Mungil Cantik Dari Sumbawa Barat
    Pulau Kenawa Pulau Kenawa Si Mungil Cantik Dari Sumbawa Barat , itulah yang bisa gue gambarkan dari pulau Kenawa ini. Lokasiny...
  • Pendakian Solo Ke Gunung Semeru
    Jauh Sebelum Itu... Sebelum gue memulainya (Pendakian Solo Ke Gunung Semeru) , mungkin pantasnya gue harus berterima kasih dan meny...
  • Best Ultralight Pot/Kettle ? Panci Ultralight Terbaik ? | Sea to Summit ...
  • Pendakian Gunung Guntur dari Jakarta (7 Gunung terakhir di Jawa Barat)
    Puncak 2 Gunung Guntur 7 Gunung terakhir di Jawa Barat Gunung Guntur ! Alhamdulillah, dengan berkesempatannya gue melaku...
  • Pendakian Gunung Salak 1 Hari (Tektok) via Jalur Cimelati
    Waktu libur sudah selesai. Libur nulis maksudnya. Libur. Yap, "libur nulis", maksudnya. Ga berasa udah 1 tahun gue ga...
  • Backpacker Murah ke Thailand : Hari Kedua Menuju Hua Hin dari Bangkok (Santorini Park & Camel Republic)
    Hari kedua, 16 April 2018 Melanjutkan dari cerita sebelumnya, Backpacker Murah ke Thailand : Hari Pertama di Bangkok (Chatu...
  • Backpacker Murah ke Thailand : Hari Pertama di Bangkok (Chatuchak Weekend Market)
    Akhirnya, kesampean ke Thailand Hampir sekitar dua tahun lamanya, impian sederhana gue untuk mencicipi bermain ke negara Thaila...
  • Backpacker Menggila Menuju Pendakian Gunung Kerinci
    Puncak Indrapura Gunung Kerinci Gunung Kerinci merupakan gunung berapi dengan ketinggian 3.805 MDPL yang sekaligus merupakan g...

Blog Archive

  • ►  2021 (1)
    • ►  May (1)
  • ▼  2020 (7)
    • ►  October (1)
    • ►  July (4)
    • ▼  January (2)
      • Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno -...
      • Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno -...
  • ►  2019 (9)
    • ►  November (1)
    • ►  August (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (2)
    • ►  December (2)
  • ►  2017 (11)
    • ►  December (6)
    • ►  November (5)

LATEST POSTS

  • Solo Trip : Catatan Pendakian Gunung Dempo dari Jakarta
  • Solo Trip : Catatan Pendakian Gunung Raung dari Jakarta (Seven Summits of Java)
  • Pulau Kenawa Si Mungil Cantik Dari Sumbawa Barat
  • Pendakian Solo Ke Gunung Semeru
  • Best Ultralight Pot/Kettle ? Panci Ultralight Terbaik ? | Sea to Summit ...
  • Pendakian Gunung Guntur dari Jakarta (7 Gunung terakhir di Jawa Barat)
  • Pendakian Gunung Salak 1 Hari (Tektok) via Jalur Cimelati
  • Backpacker Murah ke Thailand : Hari Kedua Menuju Hua Hin dari Bangkok (Santorini Park & Camel Republic)
  • Backpacker Murah ke Thailand : Hari Pertama di Bangkok (Chatuchak Weekend Market)
  • Backpacker Menggila Menuju Pendakian Gunung Kerinci
Powered by Blogger.
Copyright 2021 Backpacker Kere.
damsaputra damsaputra